Biopori Penyelamat Mata Air
Pendahuluan
Peningkatan jumlah penduduk serta diiringi peningkatan kebutuhan
lainnya, mengakibatkan pemanfaatan air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
semakin meningkat. Sementara itu alih fungsi lahan untuk kebutuhan manusia pada
daerah resapan akan menurunkan resapan air hujan. Akibatnya, ketersediaan
sumber daya air semakin menurun kuantitas dan kualitasnya. Keadaan tersebut
mendasari upaya pelaksanaan konservasi air, salah satunya melalui pembangunan
biopori di daerah tangkapan air.
Prinsip dasar konservasi air adalah mencegah atau meminimalkan air yang
hilang sebagai aliran permukaan dan menyimpannya semaksimal mungkin ke dalam
tanah. Atas dasar prinsip ini maka curah hujan yang berlebihan pada musim hujan
tidak dibiarkan mengalir ke laut tetapi ditampung dalam suatu tempat yang
memungkinkan air kembali meresap ke dalam tanah (groundwater recharge) salah
satunya dengan cara membuat lubang resapan biopori.
Untuk itu
dalam menggalakan pengamanan sumber mata air dengan cara praktek pembuatan
biopori, maka Cabang Dinas Kehutanan Wilayah Pacitan bersama Kelompok Tani
Hutan (KTH) Bumi Lestari II Desa Gembuk Kecamatan Kebonagung Kabupaten Pacitan melaksanakan
paktek pembuatan biopori, yang didampingi secara teknis oleh Penyuluh Kehutanan
dan dihadiri oleh Dinas Kominfo Kab. Pacitan, perangkat Desa gembuk dan kelompok
tani hutan di wilayah Kab. Pacitan. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat
memberikan kesadaran bagi masyarakat pentingnya pembuatan biopori yang
bermanfaat dalam mengurangi sampah organik, menyuburkan tanah, membantu
mencegah terjadinya banjir, dan
mempengaruhi jumlah air tanah.
Tujuan
Kegiatan
Kegiatan
ini bertujuan:
1. Memberikan pengetahuan dan wawasan kepada masyarakat umum dan Kelompok
Tani Hutan tentang pentingnya menjaga
sumber mata air.
2. Menambah
ketrampilan kepada masyarakat khususnya KTH agar dapat menerapkan teknik Lubang
Resapan Biopori sebagai alternatif mencegah dampak genangan air dan banjir.
3. Menjadikan
KTH sebagai pioner dalam penerapan teknologi tepat guna untuk kawasan tangkapan
air.
Manfaat
Manfaat kegiatan ini
adalah:
1. Memaksimalkan air yang meresap ke dalam tanah sehingga menambah
air tanah.
3. Mengurangi resiko banjir lokal.
Peralatan Dan Bahan
1. Bor tanah 2 (dua) unit
Panjang ± 1,25 m
2. Meteran 1 unit.
3. Linggis membantu membuat lubang
4. Gergaji 1 unit.
5. Bor
listrik dengan mata bor
6. Pipa PVC (paralon Ø 4”) panjang 4 m dengan penutupnya
7. Sampah organik atau daun digunakan sebagai bahan pengisinya.
1. Membuat
lubang silindris di tanah dengan
diameter 10-20 cm dan kedalaman 30-100
cm serta jarak antar lubang 50-100 cm.
2. Memotong
pralon dengan ukuran 80-100 cm, kemudian dibuat lubang-lubang pada tiap sisinya dan tutup atasnya untuk
masuknya air.
3. Peralon
yang telah dilubangi dimasukkan ke dalam tanah yang telah disiapkan, kemudian pralon
diisi dengan sampah organik seperti daun, sampah dapur, ranting pohon, sampah
makanan dapur non kimia, dsb. Sampah dalam lubang akan menyusut sehingga perlu
diisi kembali dan di akhir musim kemarau dapat dikuras sebagai pupuk kompos alami.
4. Pupuk
kompos yang terbentuk dalam lubang
resapan dapat digunakan menyuburkan
tanaman.
5. Ujung
pralon ditutup denga tutup pralon yang telah dilubangi
Kesimpulan
Karena
saat ini dirasa keberadaan air bersih sudah berkurang pada musim kemarau, maka
penanganan air pada musim penghujan dimana air melimpah sangatlah penting
karena digunakan sebagai simpanan untuk musim kemarau. Salah satu kegiatan
adalah dengan pembuatan biopori yang dimana air dipaksa masuk ke tanah melalui
lubang biopori.





0 Response to "Biopori Penyelamat Mata Air"
Post a Comment