Mengenal Lebih Dekat Penyakit Tanaman Sengon

Antisipasi dan Tindakan Preventif 

Dengan semakin banyaknya petani hutan membudidayakan tanaman sengon, ternyata membawa permasahan baru yaitu tanaman sengon telah terjangkit berbagai penyakit yang tentu saja merugikan petani. Untuk itu petani harus mulai mengantipasi dan jika diperlukan melakukan tindakan preventif. 
Hal perlu dilakukan sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan kayu yang makin meningkat dari tahun ke tahun. Sementara, produksi kayu sengon semakin berkurang lantaran kerap terjangkit penyakit yang menyerang tanaman ini.
Tanaman sengon adalah tanaman yang sangat memberi keuntungan, akan tetapi tanaman sengon juga rentan dari serangan penyakit. Pengendalian penyakit tanaman sengon haruslah cepat dan tepat dilaksanakan agar tumbuh optimal serta terhindar dari penyakit yang menghambat pertumbuhan tanaman sengon bahkan menyebabkan kematian.

Penyakit yang merugikan dan sering menyerang tanaman sengon saat ini ada 2 jenis yaitu : karat puru / tumor (Uromycladium tepperianum) dan jamur akar merah (Ganoderma sp).


Karat Puru / Tumor (Uromycladium tepperianum)



Gejala dan Dampak Serangan

Serangan karat puru ditandai dengan terjadi pembesaran pada cabang, pucuk-pucuk ranting, tangkai daun serta helai daun. Dampaknya penyakit meluas bisa meluas dipersemaian, tanaman dewasa, Gejala dan Dampak Serangan 
Serangan karat puru ditandai dengan terjadinya pembengkakan pada ranting/cabang, pucuk-pucuk ranting, tangkai daun dan helai daun. Dampak penyakit meluas pada semai sampai tanaman dewasa, mulai dari menghambat pertumbuhan sampai mematikan tanaman. Serangan menghambat pertumbuhan sampai mematikan tanaman. Kerusakan parah bila terjadi serangan pada tanaman muda yaitu umur 1-2 tahun, karena titik-titik serangan bisa terjadi di batang utama sehingga tidak dapat dihasilkan kayu log bermutu tinggi. Bentuk tumor bervariasi dari bulat sampai tidak beraturan dengan diameter mulai dari beberapa millimeter sampai lebih besar dari 10 cm.


Faktor Pendukung Serangan 

Kondisi mikroklimat yang basah (Curah Hujan > 3.000 mm/tahun atau hujan yang terjadi terus menerus). 
Kondisi lahan hutan rakyat yang terlalu lembab karena tidak dilakukan pemangkasan rutin sesuai rekomendasi teknis. 
Kondisi hutan rakyat yang terlalu lembab karena tumpangsari dengan rumput yang kurang diatur sehingga sirkulasi udara terhambat. 
Sudah ada tanaman terserang di sekitar lahan hutan rakyat sengon yang tidak diantisipasi dengan tindakan pencegahan penularan.


Hidup Jamur

Siklus hidup jamur penyebab karat puru sengon relatif pendek, dimulai dari Piknia menghasilkan Pikniospora, Pikniospora berubah menjadi Telia yang menghasilkan Teliospora dalam jumlah sangat banyak kemudian tersebar dengan bantuan angin, hewan atau manusia. Setelah menempel pada bagian tanaman sengon, jika kondisi mikroklimat mendukung dalam 10 jam Teliospora berkecambah menjadi Basidiospora. Dalam 7 hari Basidiospora akan berkembang menjadi bintil-bintil/benjolan kecil yaitu Piknia yang akan terus membesar menjadi karat puru/tumor.


Pencegahan Serangan
  1. Hindari menanam sengon pada lokasi dengan curah hujan tahunan > 3.000 mm/tahun. 
  2. Lakukan pemangkasan secara rutin sesuai rekomendasi teknis 
  3. Jika di bawah tegakan sengon juga ditanam rumput pakan ternak, lakukan pemanenan secara rutin dan terjadwal sehingga lahan tidak terlalu lembab. 
  4. Lakukan pelaburan batang sengon muda dengan bubur yang dibuat dari 5 kg kapur + 0,5 kg garam + 5-10 liter air. 
  5. Pelaburan dilakukan rutin setiap 2 minggu s.d. 1 bulan sekali, berturut-turut setidaknya selama 3 bulan. 

Cara Pengendalian
  1. Mengambil benjolan tumor dengan di potong 15 cm dari benjolan, kemudian dimasukkan kantong plastik, sehingga spora tidak menyebar kemana-mana. Benjolan tumor yang telah diambil selanjutnya dibakar dan dikubur dengan kedalaman 40 cm, spora yang terkubur mampu bertahan + 3 tahun 
  2. Pelaburan/penyemprotan pada bekas luka pengam- bilan tumor dengan (pilih salah satu yang bahannya mudah didapat): 
  3. Kapur 1 kg dilarutkan dalam air 5 – 10 liter.
  4. Belerang 1 kg dilarutkan dalam air 5 – 10 liter.
  5. Kapur dicampur dengan belerang dengan perbandingan1:1 dilarutkan dalam air 5 – 10 liter.
  6. Kapur dicampur dengan garam dengan perbandingan10:1 dilarutkan dalam air 5 – 10 liter.
  7. Belerang dicampur garam dengan perbandingan 10 : 1 dilarutkan dalam air 5 – 10 liter . 

Efektivitas pelaburan/penyemprotan dalam menekan karat puru berdasarkan penelitian sebagai berikut :
  1. Perlakuan belerang dapat menekan pertumbuhan tumor sebesar 91,73%
  2. Perlakuan kapur dapat menekan pertumbuhan tumor sebesar 94,32%
  3. Perlakuan kapur : belerang (1:1) dapat menekan pertumbuhan tumor sebesar sebesar 96,06%.
  4. Perlakuan belerang : garam (10 : 1) dapat menekan pertumbuhan tumor sebesar 93,45%.
  5. Perlakuan kapur : garam (10 : 1) dapat menekan pertumbuhan tumor sebesar 96,67. 

Tindakan Jika Terjadi Serangan Berat

Serangan disebut berat jika lebih dari 50 % tanaman di lahan tersebut terserang, jika itu terjadi :
  1. Harus dipanen secara tebang habis
  2. Puru / tumor harus dikumpulkan, dibakar kemudian dikubur
  3. Penggantian tanaman dengan jenis lain. 

0 Response to "Mengenal Lebih Dekat Penyakit Tanaman Sengon"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel