Persiapan Manajemen Usaha Kelompok




Pengelolaan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) saat ini dirasa sangat diperlukan untuk kemajuan dan kemandiriaan kelompok tani hutan dan anggotannya. Tetapi di tengah banyaknya potensi yang bisa dikembangkan, KTH dirasa kurang optimal di dalam pelaksanaannya. Ini dikarenakan banyak kelompok yang seringkali mengikuti kegiatan kelompok lain yang dianggap sudah berhasil dalam mengembangkan usahanya, tetapi melupakan tahap-tahap awal bagaimana menyiapakan usaha kelompok dari awal. Sehingga nantinya produktivitas akan tinggi dan berhasil dalam usaha kelompoknya.

Saat ini yang mulai dilirik oleh kelompok tani hutan yaitu budidaya lebah madu. Budidaya lebah madu memiliki beberapa kelebihan dibanding budidaya hewan ternak lainnya :
  1. Usaha ini tak membutuhkan pakan yang menguras modal dalam pemeliharaan lebah madu. Sebab lebah madu akan mencari makanannya sendiri. Kamu pun tidak direpotkan dengan pemberian pakan yang biasanya terjadwal teratur.
  2. Dalam budidaya lebah madu, tidak ada tahap pengawinan dua lebah madu secara sengaja oleh pelaku usaha.Lebah madu akan menjalani proses perkawinan alami de ngan caranya sendiri. Sehingga usaha budidaya ternak lebah madu lebih memudahkan.
  3. Hasil panen dari usaha budidaya ternak lebah madu sangat menjanjikan. Harga jual madu per kilogram yakni Rp 300 ribu sampai Rp 500 ribu.
Hasil panen rata-rata dari usaha ini adalah 1 kwintal atau 100 kilogram madu. Sehingga nilainya bisa mencapai Rp 30 juta-an per satu kali masa panen.

Siklus Kehidupan Lebah Madu

Sebelum memulai usaha budidaya ternak lebah madu, ada baiknya kamu mengetahui dulu siklus kehidupan lebah madu. Lebah madu adalah hewan yang hidup secara berkelompok. Di dalam sebuah kelompok itu ada tiga jenis lebah. Yakni lebah ratu, lebah pekerja, dan lebah jantan.

a. Lebah Ratu

Lebah ratu adalah lebah betina yang memimpin sebuah koloni. Ukuran dari lebah ratu paling besar dibanding jenis lainnya dalam koloni tersebut. Tugasnya untuk berkembangbiak menghasilkan telur-telur baru lebah generasi selanjutnya.

b. Lebah Pekerja

Lebah pekerja adalah lebah anakan yang lahir dari hasil perkawinan lebah ratu dengan lebah jantan.

Dalam satu koloni setidaknya ada 30 ribu sampai 60 ribu ekor lebah pekerja yang ukurannya paling kecil jika dibandingkan dengan lebah ratu dan jantan.

Tugasnya adalah membangun sarang lebah sebagai tempat bertelurnya lebah ratu, mengumpulkan makanan (berupa nectar, tepung sari dan air), memberi makan lebah ratu dan jantan, menjaga sarang dari musuh, dan membersihkan sarang.

c. Lebah Jantan

Sedangkan lebah jantan adalah lebah yang berukuran lebih besar dari lebah pekerja, namun tak lebih besar dari lebah ratu. Jumlah lebah jantan dalam satu koloni hanya ada ratusan ekor saja. Tugasnya mengawini lebah ratu agar koloni bisa semakin besar jumlahnya. Pendek kata, siklus kehidupan lebah madu meliputi lebah ratu yang memiliki lebah pekerja dan lebah jantan yang saling hidup bersama membentuk sebuah koloni.

Kemudian ratusan lebah jantan akan memperebutkan satu lebah ratu untuk dikawini. Proses ini ditandai dengan lebah ratu yang terbang tinggi, kemudian dikejar oleh lebah jantan.

Satu lebah jantan yang berhasil mengejar lebah ratu lah yang akan melakukan proses pembuahan. Setelah perkawinan selesai, lebah jantan biasanya akan mati.

Selanjutnya, lebah ratu akan bertelur dan meninggalkan telur-telurnya disarang. Telur akan berkembang menjadi larva dan menetas menjadi lebah selama waktu sekitar 43 hari.

Lebah baru yang menetas terdiri dari tiga jenis lebah yang sama seperti sebelumnya. Yakni lebah ratu, lebah jantan, dan lebah pekerja. Ini lah siklus hidup lebah yang lahir dan mengerjakan tugasnya hingga mati.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan

Budidaya ternah lebah madu dilakukan dengan mengembangkan koloni lebah untuk menghasilkan madu yang lebih banyak. Lebah madu disediakan di rumah berupa kotak kayu untuk dijadikan sebagai sarang. Sarang lebah tersebut akan memuat madu sebagai hasil panen budidaya ternak lebah madu ini.

Diperlukan sekitar 40 sampai 100 kotak kayu untuk dijadikan sarang dalam budidaya ternak lebah madu bagi pemula.

Jika kelompok berhasil mengolah usaha ini, maka kelompok bisa mengikuti jejak pengusaha lainnya yang bisa memiliki jumlah kotak kayu hingga sebanyak 300-an kotak.

Umumnya lebah yang dibudidaya adalah lebah mellifera yang dikenal menghasilkan madu berkualitas, tetapi saat ini lebah Trigona/Klanceng/Lanceng mulai ramai dibudidayakan

Cuaca sangat mempengaruhi produktifitas lebah madu. Namun, biasanya, lebah mellifera bisa panen setelah 10 hari setelah koloni aktif membangun sarang.

Usaha ini memerlukan area yang jauh dari pemukiman maupun lalu lalang manusia. Sebab lebah adalah hewan agresif yang memiliki sengatan berbahaya.

Suhu ideal untuk tempat budidaya ternak lebah madu adalah di bawah 25 derajat Celsius. Pilih tempat terbuka yang bisa ditanami banyak bunga.


Cara Budidaya Ternak Lebah Madu 

1. Persiapan Perlengkapan

Pertama-tama, siapkan rumah lebah yang berupa kotak kayu. Di dalam kotak kayu tersebut, nantinya ada bingkai-bingkai kayu sebagai tempat menaruh sarang madu.Selengkapnya, kamu perlu menyiapkan hal-hal berikut ini:
  • Kotak dari papan kayu mahoni atau kayu suren setebal 3 cm.
  • Alat pengasap untuk menjinakkan lebah madu yang agresif saat proses panen.
  • Pakaian pelindung yang tebal dilengkapi masker pelindung wajah dan kepala.
  • Sarung tangan, penyekat untuk memisahkan ratu lebah, sapu sikat, tempat makan di dalam kotak kayu rumah lebah.
  • Bingkai kayu sebagai tempat sarang madu nantinya. Pastikan lebah ratu tidak bisa keluar dari kotak kayu tersebut.
  • Menanam beberapa bunga di area sekitar budidaya ternak lebah madu. Hal ini penting sebagai sumber makanan lebah, yakni nektar bunga.

2. Membuat Rumah Lebah

Rumah lebah dibentuk kotak seperti peti kayu dengan lebar 25 cm dan panjang sekitar 30 cm sampai 40 cm. Isi kotak tersebut dengan beberapa bingkai kayu. Kotak rumah lebah ini juga bisa dibangun menggunakan kayu jati yang dikenal kuat.

3. Memilih Bibit Lebah

Bibit lebah bisa kamu dapatkan di petani lebah yang berpengalaman menyediakan bibit lebah unggulan. Bibit lebah yang kamu perlukan yakni meliputi lebah ratu, lebah pekerja, dan lebah jantan. Bibit yang sudah didapat kemudian dipindahkan ke sarang kotak kayu atau rumah lebah. Di dalam rumah lebah, sudah disediakan olesan royal jelly sebagai makanan pertama. Kemudian bisa juga kamu sediakan air gula di salah satu sisi rumah lebah.

4. Pemeliharaan Lebah

Kamu memang tak perlu menaruh perhatian berlebihan pada lebah yang dibudidaya. Namun, secara rutin kamu harus membersihkan rumah lebah jika ditemukan rayap. Kemudian potong rumput liar yang ada di bawah rumah lebah, serta pastikan tanaman bunga cukup untuk makanan para lebah.

5. Proses Panen

Proses panen budidaya ternak lebah dilakukan dengan cara mengasapi area rumah lebah yang ingin diambil sarang madunya. Pastikan pemanen menggunakan baju dan lapisan pelindung yang menutupi seluruh bagian tubuh agar tak disengat lebah.Ketika diasapi, lebah akan pergi menjauh dan kamu bisa mengambil sarang madu yang ada di bingkai kotak kayu rumah lebah. Hasil panen yang bisa kamu jual adalah cairan madu, royal jelly, honey comb atau sarang madu. Sedangkan jika ditemukan sarang madu yang tersisa telur lebah, kamu bisa memasaknya karena memiliki kandungan yang baik untuk tubuh.

0 Response to "Persiapan Manajemen Usaha Kelompok"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel